Foto : Ketua DPRD Mamuju Hj Sitti Suraidah Suhardi
.
.
.
Adanya insiden penganiayaan guru sekokah Ketua DPRD Mamuju, Hj Siti
Suraidah mengatakan, tindakan penganiayaan terhadap tenaga pendidik sangat tidak dibenarkan
“Mewakili lembaga DPRD saya sangat sayangkan hal ini, seharusnya guru kita hargai karena sudah berjuang keras membina anak-anak kita di sekolah,”kata Suraidah kepada Tribun-Timur.com, Rabu (13/3/2019).
“Bagi saya kenapa guru sampai menjewer, walau ada undang-undang melarang, tapi menurut saya itu adalah acara guru untuk pembina para siswa dan itu wajar selama tidak mencederai,”ujarnya.
Kata politisi Demokrat itu, jika ada orang tua yang tak rela anaknya ditegur atau dijewer guru, mestinya tak usah disekolahkan.
“Kalau tidak mau dibina anaknya, yah mending tidak usah kasi sekolah. Karena kalau ada orang guru yang sedikit memukul, pasti itu sebagai hukuman saja, mungkin karena bandel siswanya,”katanya.
Suraidah mengaku sangat prihatin kepada guru-guru jika terus diperlakukan demikian, sementara beban untuk mencerdaskan anak bangsa itu ada di pundak mereka.
“Banyak hal yang bisa dilakukan selain anarkis. Kan bisa dibicarakan baik-baik,”ucapnya.
Suraidah menuturkan, mengamati akhir-akhir ini banyak kasus pemukulan guru yang dilakukan oleh orang tua siswa, sehinggga, kata dia, undang-undang perlindungan guru harus didorong oleh pusat.
“Pusat harus mendorong itu, biar bisa diterapkan di daerah. Kasian guru. ” Tuturnya . 77 ( Adv)
Editor : Iman 77