Suasana saat DPRD Sulbar Gelar RDP
.
MAMUJU –Mbs77Sulbar.Com- Sebelum.melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Gerakan Mahasiswa Melakukan Aksi sebagai bentuk protes serta penolakan keras terhadap rencana pembangunan PLTA di Bonehau Kecamatan Kalumpang kabupaten Mamuju, Provinsi Sulbar. Senin,14/2/2022 .
Rapat RDP tersebut dipimpin oleh ketua komisi II ,Sukri umar didampingi ketua komisi III, Ir. Andi Muslim fatta, hadir pula beberapa anggota DPRD lainnya diantaranya H. Damris S.pd, Ir H. Abidin, Bongga langi, Ambo intan Dan Dinas lingkungan hidup.
Dalam tuntutannya Mahasiswa dan warga ini. Bone Hau tersebut menjelaskan, Perlu kita pisahkan antara pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dalam bentuk Bendung dan Bendungan.
“Secara teknis Bendung merupakan bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan permukaan air di sungai sampai ketinggian yang diperlukan agar air mengalir ke saluran irigasi dan petak sawah.
“Sedangkan Bendungan merupakan bangunan yang dipergunakan sebagai penahan aliran air sungai sehingga membentuk Suatu waduk,” Jelas Warga dalam tuntutannya .
Mega proyek yang akan masuk di Kecamatan Kalumpang-Bonehau ini berupa Bendungan Raksasa yang akan menenggelamkan beberapa area dan akan berdampak pada 5 Kecamatan (Kalumpang, Bonehau, Tommo, Sampaga, dan Pangale).
Dari hasi kajian kami dari Gerakan Mahasiswa Menolak PLTA Karama mengenai beberapa aspek ancaman diantaranya , Aspek Sejarah dan Budaya, Aspek Kebencanaan, Aspek Ekonomi ,Aspek Ekologi serta Aspek Sosiologis ,”Bebernya .
Terkait hal tersebut DPRD Sulawesi barat menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Gerakan mahasiswa menolak PLTA karama PT. DND Ecopower terkait hasil audensi dan pembahasan AMDAL oleh PT. DND Ocepower menemukan dampak ancaman penenggelaman situs-situs Yang ada di kalumpang Raya .
Dalam rapat itu dipimpin ketua komisi II ,Sukri umar didampingi ketua komisi III, Ir. Andi Muslim fatta, hadir pula beberapa anggota DPRD lainnya diantaranya H. Damris S.pd, Ir H. Abidin, Bongga langi, Ambo intan Dan Dinas lingkungan hidup.
ketua Gerakan mahasiswa menolak PLTA Adnan anwar selaku perwakilan masyarakat karama kami datang ke DPRD untuk melihat aksi nyata bahwa wakil rakyat berpihak pada kepentingan rakyat, kami datang kesini meminta membatalkan aktivitas pembangunan karena akan menimbulkan kerusakan lingkungan sekitarnya.
Masih di tempat yang sama selaku tokoh Adat kalumpang Antong Ayup juga mengatakan bahwa Pembangunan PLTA akan berdampak pada spesies hewan yang berada di sungai, Dan genangannya bisa merusak lahan perkebunan, otomatis akan berdampak pada mata pencaharian masyarakat sekitar. Lalu Pembangunan ini akan merelokasi beberapa desa di kecamatan kalumpang diantaranya Desa kalumpang, Karama, Tumonga dan Limbong.
“Jadi Bohong kalau pihak perusahaan bilang ini tidak berdampak apa-apa. saya tidak percaya kalau ada investor masuk ke desa untuk mensejahterakan masyarakat, yang ada mereka datang merusak alam
Kami berharap supaya pemerintah bisa segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini agar tidak menimbulkan keresahan yang berkepanjangan,”Pintanya .
Dalam kesempatannya ketua komisi II Sukri umar menjelaskan bahwa DPRD tidak punya wewenang memutuskan melarang pembangunan PLTA Karena itu adalah wewenang pihak eksekutif atau pemerintah tapi kami bisa memberi solusi.
“Jadi ada dua sisi yang harus dipertimbangkan dalam sebua aktivitas pembangkit listrik tenaga air yakni Kepentingan dan keselamatan warga serta kelangsungan perusahaan.disatu sisi kehadiran PLTA merupakan aset untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi masyarakat. Tidak mungkin pemerintah membangun kalau tidak ada dampak positifnya.
Namun disisi lain, keselamatan dan keamanan masyarakat terutama yang ada di sekitar lokasi PLTA, harus di perhatikan secara serius.”Urai Sukri tak lain mantan Aktifis Mamuju ini .
Di tempat yang sama anggota DPRD dari fraksi Golongan karya (Golkar) H.Damris S.pd mengatakan aspirasi warga tersebut akan ditindak lanjuti dengan pembahasan bersama pemerintah.
Kemudian selaku perwakilan rakyat kami menerima aspirasi bapak nanti kita akan bahas bersama dengan mengundang seluruh pihak terkait,”Ucap Putra PUS berdarah Mamuju ini (77). ADV
EDITOR : Iman 77