Foto : maraknya Pengecer BBM jenis premium di depan SPBU karema Mamuju
.
.
Mamuju- Mbs77sulbar.Com– Pengendara sepeda motor maupun mobil meresa kecewa atas kosongnya Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU Di kabupaten Mamuju Dan Itu Benar Setelah Kru Media ini Melihat langsung di beberapa Titik SPBU Senin, 03 Desember 2018 .
Sudah Sepekan Kelangkaan BBM sangat di rasakan masyarakat mamuju, sehingga terpaksa para pengendara Harus rela Mengocek kantongnya untuk membeli Mahal di penjual eceran apa lagi bukan takaran literan melainkan takaran botol markisa, yang nota bene jauh lebih sedikit dari takaran literan Normal, dengan kisaran harga Rp. 10.000 / Perbotol bukan Liter.
.
“Harasia Seorang Wanita Paru baya yang juga ikut menjual bensin eceran di
depan pertamina Karema, kalau saya pak hanya di gaji Rp. 50.000 Perhari Untuk jualkan bensin saudara karena saya gak punya modal jadi saya jualkan.”Ungkapnya

.
Ia menambahkan kalau Saudaranya bersama rekan lainnya mendapatkan BBM jenis Premium sekitar jam dua malam kadang juga jam empat subuh.” “Imbuhnya .
.
Langkahnya BBM Di sejumlah SPBU di Mamuju sulbar di tengarai maraknya pengisian Jarigen setiap tengah malam dan subuh, sehingga ke esokan harinya sudah dipastikan kosong
.
Terkait dengan pengisian BBM Jenis Premium Oleh SPBU Ke Konsumen gunakan Jarigen sangat tidak Safety, karena Jarigen Terbuat dari bahan plastik dan sangat mudah terbakar sehingga sudah bisa di pastikan Pihak SPBU Tidak menjaga keselamatan konsumen demi meraup keuntungan
.
sudah jelas melanggar peraturan yang sudah di tetapkan Pemerintah Pusat sesuai Peraturan Presiden No.15 Tahun 2012 . Tentang Harga Jual Eceran dan pengguna jenis BBM tertentu, tidak terkecuali larangan SPBU tidak boleh melayani Konsumen dengan menggunakan Jarigen dan menggunakan mobil yang sudah di modifikasi serta menjual kepabrik-pabrik Undustry Home, atau rumahan dan Industry untuk Mobil-mobil bengko Galian” C (Pasir-pasir) .
.
Yang jelas dengan melayani pembelian dengan Jerigen, Maka SPBU telah melanggar aturan dan juga tidak Safety.
Anehnya Pihak Pertamina terkesan Tutup Mata dan terindikasi melakukan pembiaran, yang penting minyaknya Laku dan habis cepat terjual kemasyarakat yang membutuhkannya. (77).
.
.
Editor : Iman 77