Foto
Mamuju- Mbs77sulbar.com. Kepolisian Daerah Sulawesi Barat memberikan sambutan hangat kepada Katim Supervisi operasi mantap brata 2018 Brigjen Pol Abd. Rakhman Baso, SH bersama rombongannya, Senin (10/12/18) di Aula Arya Guna Polda Sulbar.
Sebelumnya, Ka. Tim Supervisi juga disambut langsung oleh Wakapolda Sulbar bersama Pejabat Utama lainnya di Bandara Tampa Padang Mamuju.
Sementara itu, pada kegiatan penyambutan di Aula Arya Guna pada kesempatan pertamanya, Karoops Polda Sulbar Kombes Pol Moch Noor Subchan, SIK melaporkan sekaligus memaparkan kesiapan Polda Sulbar dalam rangka menghadapi pelaksanaan Pemilu 2019
ditambah dengan paparan program unggulan Polda Sulbar untuk membantu menunjang keamanan dan kelancaran pemilu salah satunya adalah program sholat subuh dan Mioro siola.
Ka. Tim Supervisi dalam kesempatannya disamping memperkenalkan diri juga memberikan motivasi kepada seluruh personil agar lebih bersemangat dalam memberikan pengabdian terbaik khususnya mensukseskan pemilu 2019.
“Hidup Itu Pilihan dan Menjadi Polisi adalah pilihan kita semua yang harus di emban dengan penuh tanggung jawab khususnya dalam menjamin keamanan dan ketertiban tetap kondusif,” tutur Ka Tim.
Menyikapi persoalan Pesta Demokrasi kita tidak boleh Under Astimate karena kampanye sifatnya dinamis sehingga dinamika potensi kampanye begitu besar dan harus kita antisipasi sejak dini demi memberikan jaminan keamanan dan ketertiban tetap kondusif.
Untuk itu, Siapkan mental seluruh personil utamanya dalam menghadapi segala medan pengamanan utamanya di pegunungan, pulau, perbatasan dan tempat-tempat yang sulit di jangkau.
Semoga rangkaian pemilu yang cukup panjang ini, Kepolisian mampu mengawal dan mengamankan dengan semaksimal mungkin sehingga dapat berjalan dengan aman, lancar dan damai, tandasnya.
Sedangkan dalam amanat yang dibacakannya beliau mengatakan bahwa kita semua tentunya memahami bahwa Pilpres dan Pileg pada dasarnya merupakan polarisasi masyarakat yang dilegalkan oleh undang-undang.
Masyarakat akan terpisah-pisah kerena adanya perbedaan kepentingan dalam memilih pemimpin di daerahnya.
Tahap Pilpres dan Pileg berlangsung secara bersamaan di tahun 2018 s/d tahun 2019 yang digelar di seluruh provinsi dan kedutaan besar RI yang melaksanakan pemungutan suara Pilpres dan Pileg sehingga seluruh potensi permasalahan yang ada wajib untuk diwaspadai dengan sebaik-baiknya.
Polri telah menetapkan strategi utama dalam menghadapi berbagai potensi kerawanan pada pilpres dan pileg serentak di tahun 2019 yaitu dengan dilaksanakan beberapa upaya mengedepankan strategi proaktif, preventif daripada pola represif responsif.
Artinya kegiatan pengamanan ini tidak hanya berlangsung secara bussinnes as usual sebagaimana kegiatan pengamanan yang biasa Polri laksanakan, melainkan mengedepankan dan mengutamakan upaya untuk menciptakan kondisi stabilitas keamanan yang damai, aman dan kondusif.
Pendekatan proaktif preventif ini dilakukan melalui pelaksanaan 3 kegiatan utama yaitu :
1. Intelijen, guna melakukan pemetaan potensi konflik serta untuk menggalang tokoh-tokoh moderat yang cinta NKRI guna bersuara memberikan himbauan pilpres dannpileg damai
2. Kemeitraan, berupa organisasi binmas yang menjangkau tingkatan grass roots pada daerah yang berpotensi konflik, dalam wujud kegiatan kesenian, olahraga, kesehatan, maupun bakti sosial agar masyarakat menjadi tenang.
3. Kehumasan, melalui kegiatan propaganda berupa kampanye, himbauan, sosialisasi dan manajemen media untuk menciptakan kondisi yang terus kondusif. **
Editor : Iman77