Kisah Safia Si Penjual “Jepa” 

Foto : Saat Safia (68) memasak jepa vs bau piapi ala mandar

 

Mamuju- Mbs77sulbar.com Safia 68 Tahun  si penjual “Jepa” (makanan khas mandar) yang menjajakan julannya di Jalan Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sulbar kini mulai khawatir.

Kekhawatiranya karena Safia menerima surat dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar. Entah dalam rangka apa Pemprov Sulbar memberikan surat tersebut kepada Safia dan rekannya yang juga berprofesi sebagai penjual “Jepa” .

“Kita di surati Pemerintah Provinsi kemarin nak, untuk di panggil pertemuan besok. Semua penjual disekitar jalan ini khususnya pemilik warung makan dipanggilki besok pertemuan, tidak tau apa yang mau di sampaikan pemerintah,” tutur Safia, Senin 21 Januari 2019 .

“Ada suratnya kemarin datang dari pemprov, tapi tadi ini ada yang datang kembali ambil itu surat tidak tau orang dari mana,” sambung Safia.

Safia sendiri mulai membuka warung Jepa sejak Dua bulan lalu. Safia saat ini hidup bersama ke 6 orang anaknya setelah suaminya meninggal dunia 5 tahun silam.

Safia menuturkan, sejak dirinya membuka warung makan 2 bulan yang lalu bersama puluhan kerabatnya, dia mengaku sangat bersyukur karena jenis makanan yang disajikan sangat di minati para pejabat-pejabat Pemprov Sulbar pada saat jam beristirahat makan siang.

“Saya sangat bersyukur nak, sejak membuka warung makan dipinggir jalan ini, setiap harinya selalu datang bapak-bapak pejabat dan ibu-ibu makan disini,” kata Safia kepada Awak Media ini .

Makanan yang paling diminati pengunjung kata Sofia, yaitu Jepa, yang dibuat dari sagu dan Jepa ubi kayu, yang dikenal makanan khas kuliner mandar.

“Paling na olo’i todri bapak-bapak anna ibu-ibu nak, jepa dipasolangan bau peapi naoloi sanna, todri dian tobandi buras. “Ucapnya dengan bahasa mandar (Paling disukai bapak-bapak pegawai dan ibu-ibu disini nak, jepa sama ikan masak, itu yang sangat laris disini dan ada juga burasnya),” ujar Sofia

Diusianya yang menghampiri 70 tahun, ibu Sofia mengaku sangat senang dan merasa mendapat keuntungan lebih dari cukup untuk kebutuhan penyambung hidup sehari-harinya bersama 6 orang anaknya.

“lanjut Safia dengan bahasa mandar Iyatomo todri die’ wulle ujama anak, mangjepa apa sicco’i modalna anna’ bahan-bahanna maseppoi. (Cuma masak-masak begini yang bisa saya kerja nak, karena umur saya suda tua, membuat Jepa karena sedikit modalnya dan bahan-bahanya murah),” ujarnya. ( 77 )

Editor : Iman 77